Rabu, 26 Oktober 2016

Makalah Ilmu Tajwid


Makalah Ilmu Tajwid

 

BAB I

 PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah

Ketahuilah bahwa membaca Alquran adalah amal yang bagus seperti huruf-huruf dan termasuk semua bacaan-bacaan yang di sebut tajwid. Tidak dibaca dengan cerpat karena menghilangkan hurufnya dan Hak bacaan yang semestinya menggunakan tajwid karena hukumnya fardhu ain. Seperti nas Al quran dan tajwid di bawah ini  dalil Al quran:
ورتل القران ترتيلا......
Yang artinya : bacalah Al quran dengan baik dan jelas.
Nabi Muhammad saw bersabda :
رب قاريئ للقران والقران بلعنه"
Yang artinya” banyak orang membaca Alquran tetapi Alquran yang di baca membawa bahaya kepada orang yang membacanya”. yaitu ketika mengganti bacaan atau makna dari Alquran atau sebab tidak mau mengamalkan perintah membaca Alquran dengan tartil dan tajwid. Dari dalil-dalil di atas para ulama sepakat bahwa mewajibkan membaca Alquran  dengan menggunakan tajwid.
1.      Apa Itu Tajwid ?
2.      Macam-Macam Tajwid ?
3.      Fungsi Dan Kewajiban Menggunakan Tajwid ?

C.      Tujuan masalah

1.      Mengetahui Apa Itu Tajwid.
2.      Mengetahui Pembagian Dan Tata Aturan Membacanya.
3.      Mengetahui Fungsi Dan Kewajiban Memakai Tajwid Dalam Membaca Alquran.

 



iii



BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Tajwid
Tajwid secara bahasa adalah membaguskan. Sedangkan Tajwid secara istilah adalah membaca Alquran sesuai dengan mahrojnya huruf secara  pas. Dan menyempurnakan semua sifat-sifat huruf seperti membaca qalqalah terhadap huruf-huruf yang mempunyai sifat qalqalah. Membaca hamsh terhadap huruf yang mempunyai sifat hamsh, membaca tebal terhadap huruf istilak, membaca tipis terhadap huruf isti’fal. Bacaan mad,ghunah,idhar,idghom dan lain-lain. semua bisa terbaca seperti tata cara sendiri-sendiri. Kemudian bacaan yang serupa di baca sama, seimbang dan adil sama rata.
Semumpama membaca    رب الناس ملك النس اله الناس ........                                                                                                 
Mad tobi’I  ada empat semuanya di baca satu alif nun tiga tasjid semuanya di baca gunnah. Cepat pelannya bacaan di sesuaikann begitu seterusnya. Ada sebuah nadhom yang bunyinya
مكملا من غير ما تكلف # با للطف في النطق بلا تعسق
            Yang artinya : meyempurnakan tidak menambah tidak mengurangi, sampai bagus tanpa berbohong. Maksudnya yaitu dibaca deng sempurna, sehingga halus, baik dan jelas, menggunakan gaya arab asli dan bacaan orang yang fasih-fasih. Tidak menambah dan tidak mengurang dan tidak dibuat-buat.[1]
B.        Macam-Macam Tajwid
1.         Hukum-Hukum Nun Mati Dan Tanwin  
Yang dinamakan tanwin adalah nun mati yang bertempat diakhirnya isim yang kelihatan ketika diucapkan dan hilang ketika ditulis dan ketika menuju waqaf seperti lafads                                                                                                                         سميع عليم, سميعا بصيرا
        Dan nun sakinah adalah nun mati yang tetap ketika diucapkan, ditulis, dan ketika waqaf. Seperti bertempat pada huruf contoh ,  عن atau pada kalimat isim contoh, انهار, atau pada kalimat fiil contoh, صن.
Hukum-hukum nun mati dan tanwin ketika bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah itu ada lima diantaranya :
a.          Idhar
Idhar adalah ketika ada nun mati dan tanwin yang bertemu denga salah satu huruf khalaq yaitu    ء,ها, خ,ح,ع,غ wajib dibaca idhar yaitu dengan jelas tanpa ada denggung. Contohnya :                                                                            
كل امن, قوم هاد, من علم, من غل, وانحر, من خير
b.         Idgham bighunah
Memasukkan huruf awal kedalam huruf yang kedua seperti menjadi satu huruf yang ditasdid beserta dengan berdengung. Berdenggung yaitu keluarnya mahraj huruf dari janur/picuk hidung.
Idgham bighunah adalah ketika ada tanwin dan nun mati bertemu dengan salah satu huruf empat yaitu    يا,ن,م,و  wajib dibaca ghunnah atau berdengung. Contohnya:
من يقول, عن نفس, من مال, من وال
Kecuali ketika ada nun mati bertemu dengan salah satu huruf idgham bighunah dan satu kalimat maka wajib dibaca idhar (jelas). Supaya tidak serupa dengan lafads yang mudhoaf, yang contohnya hanya ada empat didalam alquran :
دنيا, بنيان, قنوان, صنوان
c.          Idgham bilaghunah
Idgham bilaghunah adalah ketika ada nun mati dan tanwon bertemu dengan huruf  لا dan   ر   maka wajib dibaca idgham tanpa berdenggung. Contohnya :
من لدنه, من ربهم
d.         Iqlab
iqlab adalah ketika ada nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf ب  wajib dibaca iqlab yaitu dengan mengganti nun mati dan tanwin dengan mim mati. Contohnya:                                                                         
من بعده


e.          Ikhfa’
Ikhfa’ adalah ketika ada nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf selain dari huruf yang sudah dusebutkan diatas jumlahnya ada 15 belas yaitu:
ص,د,ز,ذ,ك,ج,ش,ق,س,ط,ف,ث,ت,ض,ظ
Maka wajib dibaca ikhfa’ yaitu dengan menyamarkan bacaan antara idhar dan idgham tanpa tasdid dan dengan berdenggung. Contohnya :
انصرنا, منذر, منثر, ان كنتم, من جاء, ينشئ, من قبل, من سهولها, انداد.[2]
2.      Hukum Nun,Mim Tasdid Dan Mim Sakinah
Ketika ada nun dan mim di tasdid wajib dibaca ghunnah /berdenggung, begitu juga setiap salah satunya mim dan nin itu tidak ada huruf ghunnah. Contohnya:
انه
Ketika mim mati itu bias tiba sebelum hijaiyah semua, tapi tidak bisa jatuh sebelum alif layyinah sebab kemudian mim itu pasti fathah. Dan hukumnya mim mati ada tiga yaitu :
a.       Ikhfa syafawi
Ikhfa syafawi adalah ketika ada mim mati bertemu dengan huruf ب  maka dibaca ikhfa dengan berdengung, Disebut syafawi karena mim mati keluar dari lambe. Contohnya:
ومن يعتم بالله
b.      Idgham mimi
Idgahm mimi adalah ketika ada huruf mim mati bertemu dengan mim maka harus dibaca dengan idgham/berdenggung. Contohnya :
امنهم من, انمهم مبعوثون

       

c.          Idhar syafawi
Idhar syafawi adalah ketika ada mim mati bertemu dengan selain م dan  ب maka harus dibaca idhar dengan jelas serta tidak berdenggung. contohnya :
هم فيه, امواتا[3]
3.         Macam-Macam Idgham
Terkadang kita menemukan huruf yang harus dibaca idgham( suara sebuah huruf masuk kedalam huruf yang lain), maka ada tiga macam idgham yang harus kita ketahui terlebih dahulu, tapi ketiga idgham ini tidak dibaca dengan ghunnah/berdenggung melainkan dengan memasukakan huruf yang pertama kedalam huruf yang kedua. diantaranya yaitu:
a.          Idgham mutamasilayin (memasukkan karena serupa)
Apabila sebuah huruf mati pada sebuah kaliamat diikuti oleh huruf yang benar-benar serupa pada kalimat yanga lain. Contohnya:
اضرب بعصاك, اذذهب
Maka bunyi huruf  (ب mati) dan (ذ mati) yang pertama (yang mati) masuk kedalam huruf ب  (bi) dan  ذ(dha) yang kedua mengikuti.
b.         Idgham Mutajanisain (memasukkan karena sejenis)
Apabila huruf yang mati itu di iringi oleh huruf yang sama mahrajnya (tempat keluar) tapi sedikit berbeda bunyinya. Contohnya :
اذ ظلموا dan       قالت طائفة   
Maka bunyi huruf yang pertama masuk pada bunyi yang kedua pula, jelasnya  اذ ظلموا  (bunyi  ذ mati dimasukkan ke huruf ظ ).
c.          Idgham Mutaqarribain (memasukkan karena hampir sama)
Apabila huruf yang mati di iringi oleh huruf yang hampir sama bunyinya dan mahrajnya. Contohnya :
اركب معنا     dan    نخلقم
Maka bunyi ب mati masuk kedalam bunyi م  dan bunyi ق mati masuk kedalam bunyi ك



4.      Hukum-Hukum Mad
Huruf Mad adalah huruf memanjang, yaitu huruf yang berfathah,berkasrah dan berdhamah, akan di baca lebih panjang apabila dibelakang ada selah satu huruf اوي
Huruf (ا) memanjang bagi huruf yang berfathah, huruf (و) memanjang bagi huruf yang berdhomah, huruf (ي) Memanjang bagi huruf yang berkasrah. Biasanya huruf-huruf Mad itu di beri tanda sakinah(tanda mati), kecuali (ا) tapi وي  seperti punya ….tiada di beri tanda sakinah pula, seperti Alquran dan kitab-kitab bacaan penerbitan baru dari Mesir.
a.       Mad Tobi’i
Mad Tobi’I adalah Mad yang sewajarnya hanya karena adanya huruf Mad itu saja. Contohnya:                                                                                                                                                                                                                                                    قال, يولد, في
Dibaca panjang dengan panjang satu alif atau dua harakat.
b.      Mad Jaiz
Mad Jaiz adalah apabila sesudah huruf Mad ada hamzah(alif yang bukan Mad biasa, di sebut Hamzah juga dalam ilmu tajwid) tetapi dalam lain kalimat, contohnya:
يدا ابي لهب, امرواالا, في اي صورة
Panjangnya dari  dari dua harakat hingga lima harakat.
c.       Mad Wajib
Mad wajib adalah apabila setelah huruf Mad kemudian ada huruf Hamzah dan dalam satu kalimat. Contohnya:
جاء, سوء, جئ
Panjangnya lima harakat.
Selain dari macam Mad yang asli itu ada pula beberapa macam Mad sebagai kelanjutan atau cabang. Yaitu
a)       Mad Aridhlissukun
Contohnya :
والناس, الكا فرون, العلمين
Yang karena waqaf atau berhenti maka huruf yang terahir yang berbaris atau yang berharakat itu di baca seolah-olah mati. Mad arid(Mad mendadak) ini panjangnya dari 2-6 harakat.
b)         Mad Iwad
Mad Iwad terjadi karena berhentinya pada kalimat yang berfathah contohnya :
توابا        dibaca     توابا
dengan panjang dua harakat.
c)         Mad lazim mukhafaf  khilmi
Contohnya:
الان,
panjangnya enam harakat, adalah setelah alif berMad kemudian ada huruf yang mati. Sedang الان aslinya االان  

d)        Mad Lazim Mutsaqal khilmi
Adalah apabila ada huruf bertasjid setelah huruf Mad . contohnya:
الضالين, تحاضون, الصاحة
Panjangnya enam harakat.
e)         Mad Lazim Kharfi Musyabba’
Adalah huruf yang dibaca panjang pada awal surat Alquran contohnya :      الم
Huruf ل  dan     مmasing-masing dibaca panjang enam harakat.
f)          Mad Lazim Mukhafaf,
Adalah huruf-huruf di permulaan surat yang dibaca panjang dua harakat contohnya :
طه
g)         Mad Silah
Adalah dhamir ه (hu) dan ه (hi) selalu dibaca panjang seperti  انه dan به tapi bila didahului oleh huruf mati atau bersambung dengan huruf yang dibelakangnya maka tidak bermad lagi, contohnya:
منه, فيه, انه الحق, وله الدين

h)         Mad Tamkin
Adalah dalam sebuah kalimat terdapat huruf Mad ي didahului oleh ي  pula yang berkasrah dan bertasjid contohnya:
حييتم, النبيسن,
 maka Mad Tamkin di panjangkan  dua harakat.[4]

5.      Tanda-Tanda Waqaf(Berhenti)
        Waqaf artinya berhenti, lawannya washal (و صل) yang artinya langsung. Dalam membaca Al-Qur’an sangatlah penting memperhentikan tanda-tanda waqaf seperti dibawah ini.
a.       Min م)  ) tanda waqaf Lazim, maksutnya lebih baik berhenti.
b.      Tha-k (ط ) tanda waqaf Mutlaq, maksutnya lebih utama berhenti.
c.       Jim ( ج ) tanda waqaf Jaiz, maksutnya diutamakan waqaf (berhenti).
d.      Qif (قف ) tanda waqaf Amr, maksutnya diutamakan berhenti.
e.       Qalaa ( قلي ) tanda qif aula, maksutnya diutamakan waqaf.
f.       Shalaa (صلي ) tanda waqaf lemah, diutamakan washal/terus.
g.      Za-k ( ز ) tanda waqaf Mujawwaz, diutamakan washal (terus).
h.      Shad ( ص ) tanda Murakh-khash, diutamakan washal/terus.
i.        Qaf ( ق ) tanda waqaf Qabih, diutamakan washal/terus.
j.        Lam alif ( لا ) maksutnya jangan waqaf (diutamakan washal).
k.      Mu’annaqah, yaitu dua kelompok titik tiga maksutnya pilihlah berhenti diantara dua kelompok titik tiga tersebut. (), boleh berhenti pada kelompok titik tiga pertama atau titik tiga yang kedua.
      Kalimat  (lafadh) yang diwaqafkan hendaknya disukunkan (huruf yang terahir), contoh seperti lafadh :
Waqaf
Asalnya
مُتقين
مُتقين
الرحيم
الرحيم
ينفقون
ينفقون
يوم الدين
يوم الدين
C.       Fungsi Dan Kewajiban Menggunakan Tajwid
        Kewajiban dalam menggunakan tajwid dalam membaca Alquran hukumnya adalah fardhu ain sesuai dengan dalil-dalil sebagai berikut. Seperti nas Al quran dan tajwid di bawah ini  dalil Al quran:
ورتل القران ترتيلا......
Yang artinya : bacalah Al quran dengan baik dan jelas.
Nabi Muhammad saw bersabda :
رب قاريئ للقران والقران بلعنه"
Yang artinya” banyak orang membaca Alquran tetapi Alquran yang di baca membawa bahaya kepada orang yang membacanya”. yaitu ketika mengganti bacaan atau makna dari Alquran atau sebab tidak mau mengamalkan perintah membaca Alquran dengan tartil dan tajwid. Sayyidina Ali bin abi tjholib berkata :
الترتيل تجو يد الحروف ومعرفة الوقوف
Tartil itu membaguskan bacaan, huruf-huruf dan mengetahui waqof-waqof (seperti cara berhenti dimana dan beleh diam ,begitu juga memulai bacaan lagi). Dari dalil-dalil di atas para ulama sepakat bahwa mewajibkan membaca Alquran  dengan menggunakan tajwid.
sesuai dengan…..belajar disiplin membaca dengan bagus dan hasilnya bias membaca Alquran dengan bagus. Hal-hal tersebut akan membawa hikmah  diantaranya
a.          Menggunakan bacaan yang baik dan benar agar bisa mempratekkan ilmu tajwidnya
b.         Melatih mulut agar terbiasa bagus, lancer dan teliti dalam membaca Alquran.
c.          Mengetahui ilmu tajwid seperti mahrojnya, sifat-sifat, bacan-bacaan, waqof-waqof dan sebagainya untuk pedoman membaca Alquran.
Ketika sudah bisa  dan terus membiasakan disiplin aktif  dalam membaca baik (khusnul ada) itulah yang dimaksud dengan tajwid. [6] 

BAB III
PENUTUP
A.       KESIMPULAN
Setiap muslim di wajibkan membaca Alquran secara baik dan benar . oleh sebab itu setiap muslim diwajibkan belajar memahami tatacara dalam membaca Alquran/ ilmu tajwid. Ilmu tajwid  yaitu ilmu yang membahas tentang tatacara membaca Alquran dengan baik dan benar, yang berisi tentang cara membaca, kapan  bacaan harus di baca panjang , pendek , berdengung , jelas , samar-samar dan dimana harus berhenti,  Serta mengetahui makharijul huruf yang benar dan tepat.
B.        SARAN
Bacalah Alquran dengan menggunakan ilmu tajwid  dan dalam membacanya haruslah tartil tidak usah terlalu terburu-buru. Karena dapat merusak makna dari bacaan Alquran.



DAFTAR PUSTAKA
AL Quran. Semarang: NURCAHAYA.
Almaraqi, A. M. Thuhfathul Athfal. Semarang: KARYATA PUTRA.
Bastha, M. M. Fathul Mannan. Surabaya: Al ikhsan.
Nabhani, S. b. Syifaul Jinnan. Surabaya: Al asriyah.
Suhaemi, M. Ilmu Tajwid. Surabaya: KARYA UTAMA.

 

  


[1] Muhammad mafthuh bin bastha,fathul manan(Surabaya,al ihsan) hlm 13-14
[2] Said bin saar nabhan,sifaul jinan(Surabaya,al ashriyah) hlm 5-10
[3] Ahmad muthohar bin abdi rahman almaraqa, tuhfathul atfal(semarang,karyatha putra) hlm 10-12
[4] Alquran(Semarang,NURCAHAYA)hlm:14-15 dan 18-21
[5] Masrap Suhaemi, ilmu tajwid(surabaya,KARYA UTAMA) hlm 51
[6] Muhammad maftuh bin bastu,fathul manan(Surabaya,al-ihsan)hal:12-16

2 komentar:

  1. Sebaiknya dikasih harkatnya biar tambah jelas

    BalasHapus
  2. Iya sudah lengkap itu . Cuma untuk yg awam alangkah baiknya kasih harokat pada tulisan arabnya . Tuk mmpermudah

    BalasHapus